kalo kamu berpikir yang pantas mendapat gelar band terhancur adalah band lokal di
kampungmu yang sulit dibedakan antara bernyanyi atau kesurupan ketika
konser, kamu salah. Justru band ini berasal dari negeri penghasil
band-band terkenal, Amerika. Apakah mereka memang pantas mendapat title
tersebut? Silakan kamu tentukan sendiri.
Dorothy,
Betty dan Helen Wiggin, tiga dara kaka beradik dari Freemount, datang
ke studio rekaman untuk merekam album debut pertama mereka pada
tanggal 9 Maret 1969. Ketika itu mereka tidak sadar, bahwa langkah
mereka akan menjadi bagian dari sejarah musik dunia.
Mereka
menyebut dirinya The Shaggs. Band yang kemudian akan terkenal dengan
single-singlenya yang mampu membuat pendengarnya terpana... Karena
saking ancurnya.
Coba saja pasang telingamu dan dengarkan salah satu lagunya di video youtube ini.
Hmmm.. Mungkin ini adalah satu-satunya gaya musik 3 in 1 yang pernah kita dengar.
Ok,
setelah puas mendengarkan lagu mereka diatas, sekarang kamu bisa coba
setel mp3 player untuk sedikit meringankan beban otakmu yang saat ini
sedang berusaha keras memproses suara apa barusan yang masuk ke dalam
sensornya.
Percaya
atau tidak, band ini mendapat peringkat ke tiga band terbaik dalam
sejarah menurut sebuah harian milik Norwegia pada April 1988 (Penasaran
kan band terburuk di Norwegia seperti apa?). Dan yang nggak kalah
mengezutkan, musisi-musisi legendaris seperti Frank Zappa, Kurt Cobain,
Bonnie Raitt dan Joy Gregory masuk kedalam list fans mereka. Meskipun
tidak diketahui motif yang sebenarnya mengapa mereka ngefans sama band
ini.
Penasaran dengan sejarah berdiri mereka? Ok silakan baca sekilas masa lalu mereka.
Latar
belakang The Shaggs muncul adalah karena impian kuat Nyonya Austin,
ibu dari ketiga personil band ini. Sang ibu bermimpi suatu ketika
ketiga putri mereka akan menjadi orang terkenal. Ia selalu mengawasi
putri-putrinya berlatih dan bahkan ketiganya diharuskan home schooling
agar jadwal latihan mereka bisa lebih lama.
Pada
suatu ketika di dapur rekaman, Para teknisi harus mematikan suara dari
ruang kontrol agar Austin dan ketiga putrinya tidak dapat mendengar
suara mereka cekikikan.
Di
waktu yang lain, ketika mereka berlatih, sang ibu memberhentikan
mereka di tengah-tengah lagu. Para teknisi yang kebingungan bertanya
mengapa, dan Nyonya Austin menjawab, "Karena mereka melakukan
kesalahan."
Para teknisi itu pun terkejut, karena mereka berpikir selama ini memang tidak ada satupun yang terasa benar di telinga mereka.
Ahli
sejarah musik Irwin Chusid punya penilaian tersendiri terhadap The
Shaggs. "The Shaggs mempunyai sebuah keunikan tersendiri, yang tidak
ada satupun band lain memilikinya".
"(Keunikan)Itu
adalah mereka group wanita berbasis rock, tetapi suara, nada dan aura
mereka memiliki unsur je ne se quoi." Ungkapnya.
Kamu yang penasaran sama lagu-lagu mereka lainnya bisa coba mendengarkannya di youtube. Who Are Parents, My Pal My Foot
Keterangan: je ne se quoi adalah bahasa perancis yang secara garis besar artinya: saya tidak tahu sedang melakukan apa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar